Saya mendapat jawaban bahwa mungkin saja ini bukanlah karena stress atau hal buruk lain seperti yang sering disebutkan di buku-buku insomnia dan tweet-tweet populer akun motivator, tapi ini lebih karena saya bahagia melakukannya.
Saya terlalu mencintai "hari ini" sehingga saya ingin lebih berlama-lama menghabiskan "hari ini" dibandingkan "hari esok".
Hari ini masih terhitung selama saya belum tertidur, jadi semakin lambat saya tidur hari ini maka "hari ini" saya pun akan lebih panjang. Lalu bagaimana dengan hari esok jika saya bangun kesiangan?
Hari esok itu fana. Hari esok itu tidak ada. Hari esok adalah istilah untuk menggambarkan pengharapan kita bahwa kita masih bisa hidup dan mengulang rutinitas hari ini di masa depan.
Ingat, kita hanya hidup hari ini saja.
Dan jangan terlalu dianggap serius tulisan ini karena saya sendiri merasa ini sudah terlalu sesat. Haha.
0 komentar:
Posting Komentar