Juni 2014 ~ Maniak Game Indo

Sabtu, 28 Juni 2014

Last Riding Before Ramadhan. That Was Emotional!


That was emotional. Can't enjoy it.
 Baru beberapa menit gowes atau sekitar beberapa ratus meter saya berangkat. Kejadian memalukan terjadi pada saya. Saya nyaris terpental seperti gambar ilustrasi diatas karena mengerem ban depan secara maksimal. Apa sebabnya? Jadi ceritanya begini....

That was a Bad Idea.
Kejadian tadi sore ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi dan bayangan-bayangan saya.
Awalnya saya mengira, "jika sekarang malam terakhir sebelum bulan puasa, pasti banyak yang lagi bersepeda sore nih."
Tapi ternyata, ga ketemu satupun. Sialnya lagi jalanan ramai dan macet dibeberapa tempat.

Seperti saya bilang diatas, bersepeda tadi itu begitu emosional.Kenapa? Karena jalanan yang ramai, saya lupa pakai masker, dan macet parah di beberapa titik.
Lalu kejadian memalukan sempat pula saya alami.
Ketika beberapa ratus meter dari titik berangkat, ada sedikit kepadatan jalan. Oh iya, FYI, saya ini tadi bersepeda di jalan raya, jalan utama Sukabumi-Bogor. Lalu saya salah sangka mengira jalanan bakal sepi dan banyak yang bersepeda untuk terakhir sebelum ramadhan. ternyata salah besar.
Orang-orang sedang keluar memadati jalan, mungkin untuk beli makanan untuk persiapan sahur dan keperluan lainnya.

Kembali ke kejadian memalukan tadi. Saat itu saya kurang fokus dan melepas sebelah tangan untuk mengatur stopwatch di jam tangan saya. Tanpa saya duga mobil sport hitam di depan saya berhenti mendadak (atau mungkin memang berhenti secara normal, karena saya kurang fokus juga).
Otomatis saya panik dan refleks mengerem maksimal. Dan.. tanpa sadar saya mengerem ban depan secara maksimal, ban depan tersebut berhenti total ditengah laju saya yang tidak terlalu cepat tapi sanggup untuk membuat bagian belakang sepeda saya terpental. UNTUNGNYA, saya masih bisa pegang kendali dengan kuat sehingga saya tidak sempat terjatuh, hanya tertatih-tatih. Saya pun menepikan sepeda saya dan pura-pura cek jam tangan sambil geleng-geleng mengarah ke mobil tadi (alih-alih supaya tidak malu dilihatin para pengendara yang melihat kejadian saya tadi). Sambil pura-pura, saya juga sambil menahan rasa sakit di selangkangan karena frame sepeda sempat mental kesana. Ugh.

Cukup beberapa saat saja, saya punya target waktu dan saya harus sudah arah balik dan sampai rumah sebelum jam 6 pikir saya. Maka saya pun melanjutkan menggowes sepeda.
Sepanjang jalan biasa saja, hanya yang bikin emosional lainnya adalah dada sesak karena banyak menghirup gas karbon dijalan. Saya menyesal tidak memakai masker sebelumnya.
Saya pun sampai di beberapa titik kemacetan dan tidak kalah emosional lagi karena harus memperlambat laju.

Sebenanrnya bukan itu yang paling menjengkelkan, tapi kejadian ini: Bayangkan dimana saya seharusnya melakukan sebuah sprint di jalan menurun untuk mendapat tenaga karena selanjutnya adalah jalan tanjakan, tapi ditengah sprint malah ada kemacetan. Lalu tadi sempat pula, ketika sedang berusaha di tanjakan yang lumayan panjang, saya diberhentikan karena ada mobil yang mau masuk persimpangan, Argh! Anda pasti tahu bagaimana perasaan itu. "Nikmat" minta ampun.

Tapi saya senang. Sekarang saya sadar saya mulai terlatih. Saya melewati beberapa tanjakan lebih cepat dari sebelum-sebelumnya. Cuma satu kekurangan yang saya miliki, saya tak memiliki banyak waktu luang untuk bisa bersepeda lebih jauh dan lebih lama karena selalu berbenturan jam kerja.

Eniwei, Walau sempat malas karena badan sedikit pegal, Alhamdulillah, saya tidak melewatkan tarawih pertama malam ini.

Selamat Puasa.







Categories: ,

Kamis, 26 Juni 2014

Blur

Mereka berdua mungkin masih terlalu blur buat banyak orang.

Belum lagi pemberitaan di tivi yang mulai tidak sehat, kampanye terselubung dan membuat frame tersendiri bagi mereka berdua.

Pemilih awam atau pemuda yang baru pertama kali akan melakukan hak pilih tentunya banyak yang mengambil informasi capres dari televisi atau internet. Sementara di televisi sudah semakin kacau, dan internet sudah semakin ricuh, kemana lagi mereka harus menghadap? Kemana lagi mereka harus mencari informasi murni?

Kedua kandidat punya masa lalu, kekurangan, isu, dan fakta masing-masing.
Tapi jangan lupa kalau fitnah juga sudah banyak tersebar.

Sedikit tips untuk pemilih pemula; Jika ingin tahu siapa yang "lebih baik", lihat lah siapa saja yang ada dibelakang mereka, siapa saja yang menjadi tim sukses mereka, siapa saja orang yang mendukung mereka.
Orang baik akan dikelilingi orang baik pula, Orang tidak baik pasti akan berkumpul dengan orang tidak baik pula.

FAKTA JELAS YANG TIDAK TERBANTAHKAN. HASILNYA CUMA ADA SATU ORANG BAIK.




akhir kata, salam dua jari.... 

Categories:

Minggu, 22 Juni 2014

Penyakit Psikologis para "Ordinary" people

Banyak orang mengkoar-koar kan diri mereka sebagai seseorang yang "Ordinary", orang-orang yang biasa aja. Tapi cara penyampaian mereka mengisaratkan bahwa mereka tak mau disamakan seperti orang-orang biasa. Mereka mengklaim bahwa mereka adalah orang yang biasa saja, latar belakang biasa saja, derajat biasa saja tapi sanggat agresif memberi tahu teman-teman dan orang banyak kalau dia itu ya.. biasa aja.
Hal macam ini, apalagi kalau bukan 'Sakit' namanya.

Orang-orang jenis ini adalah penggila ketenaran sebenarnya. Tapi mereka tak sanggup menggapai ketenaran itu dan hanya bisa bermimpi saja, jadi mulailah mereka mengangap diri mereka "ordinary people" yang sebenarnya dalam hati mereka, mereka ingin agar orang tahu kalau mereka berbeda dengan orang lain.
Sakit mereka pun makin parah.

Categories:

Sabtu, 21 Juni 2014

Kalau Sungai Bisa Ngomong


"Saya Bukan Tempat Sampah!"

Itulah yang akan diteriakan sungai kepada kita setiap saat.
Suatu hari, seorang anak membersihkan dapur rumahnya. Dia mengumpulkan banyak sampah dan memisahkan yang bisa dijual, didaurulang, dan dibakar. Sang ibu mendapati sampah tersebut dan berencana membuangya kesungai sebagaimana kebiasaannya. Sang anak tau akan kebiasaan Ibunya, maka pada saat sang ibu hendak mengambil sampah itu, si Anak lebih dulu berkata :
"Ga usah dibuang kesungai, Bu. Saya akan membakarnya nanti."
Tapi si Ibu malah berargumen, "buang kesungai aja, airnya lagi deras, pasti langsung hilang."
"kalau gitu orang lain akan kebanjiran seperti di TV"
"Ga akan"
"Ibu ga nonton berita selama ini?"
"Orang-orang lain juga banyak tho yang buang sampah kesungai"
"Itu kan orang, ngapain ditiru! Dosa, Bu."
Tanpa sengaja si anak membentak ibunya karena kesal dan sedih menerima kenyataan bahwa ternyata jangankan orang lain, Ibunya sendiri pun tak peduli akan lingkungan.
Entah siapa yang lebih berdosa, Hanya Tuhan yang tahu.

Categories:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html

Copyright © Maniak Game Indo | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑